Bangsa Jepang sama halnya dengan bangsa-bangsa lain pada umumnya tidak hidup dalam rumah tangga yang diperluas. Mereka rata-rata hidup dalam raumah tangga inti. Orang Jepang termasuk keluarga pangkal dimana satu orang mewarisi jabatan pimpinan keluarga untuk seturusnya pada keturunannya. Anak tertua biasanya menjadi wali bagi garis keturunan dan bertanggung jawab memelihara nama baik dan kehormatan keluarga.
Jika keadaan ekonomi memungkinkan seorang adik laki-laki mungkin saja membentuk cabang atau garis keluarga junior. Akan tetapi kedua keluaga itu masih menjadi mata rantai dari keluarga dan tidak terputus dan bukan dari masrga yang memiliki banyak sanak saudara. Tetapi di daerah pedesaan dan diatara lapisan kelas atas di kota-kota suatu garis keturunan senior dapat bergabung dengan garis keturunan yunior membentuk suatu “Dozoku”. Dalam setiap Dozoku terdapat satu “honke” atau cabang senior.
Suatu keluarga di Jepang tidak hanya berada pada dimana keluarga itu tinggal ataupun suatu kumpulan anggota yang hidup. Rumah tangga lebih merupakan tempat berkumpulnya seluruh sejarah keturunan keluarga itu penghormatan kepada anggota-anggotanya yang telah meninggal dan menjaga dan memelihara peninggalan tetua.
Seorang istri tidak dicantumkan dalam daftar keluarga sebelum dia melahirkan anak dan lebih menyukai anak laki-laki. Karena itu kelurga junior bukan semata-mata kelompok sanak akan tetapi menjadi penyengga kehormatan keluarga dan membagi tanggung jawab tersebut bersama dengan cabang seniornya.
Masyarakt Jepang memang feodal dan hubungan feodal seperti pelindung yang diluindungi tuan dan hamba, meluas pula dalam keluarga “Sanak Ritual (ritual kin) memberi tenaga dan kesetiaan mereka kepada keluaga inti dalam dozoku dan sebagi balasan menerima jaminan ekonomi dan badaniah. Didalam dunia modern ini dozoku masih merupakan faktor penting diatara beberapa keluarga Jepang yang menguasai gabungan usaha komersil dan industri
Jika keadaan ekonomi memungkinkan seorang adik laki-laki mungkin saja membentuk cabang atau garis keluarga junior. Akan tetapi kedua keluaga itu masih menjadi mata rantai dari keluarga dan tidak terputus dan bukan dari masrga yang memiliki banyak sanak saudara. Tetapi di daerah pedesaan dan diatara lapisan kelas atas di kota-kota suatu garis keturunan senior dapat bergabung dengan garis keturunan yunior membentuk suatu “Dozoku”. Dalam setiap Dozoku terdapat satu “honke” atau cabang senior.
Suatu keluarga di Jepang tidak hanya berada pada dimana keluarga itu tinggal ataupun suatu kumpulan anggota yang hidup. Rumah tangga lebih merupakan tempat berkumpulnya seluruh sejarah keturunan keluarga itu penghormatan kepada anggota-anggotanya yang telah meninggal dan menjaga dan memelihara peninggalan tetua.
Seorang istri tidak dicantumkan dalam daftar keluarga sebelum dia melahirkan anak dan lebih menyukai anak laki-laki. Karena itu kelurga junior bukan semata-mata kelompok sanak akan tetapi menjadi penyengga kehormatan keluarga dan membagi tanggung jawab tersebut bersama dengan cabang seniornya.
Masyarakt Jepang memang feodal dan hubungan feodal seperti pelindung yang diluindungi tuan dan hamba, meluas pula dalam keluarga “Sanak Ritual (ritual kin) memberi tenaga dan kesetiaan mereka kepada keluaga inti dalam dozoku dan sebagi balasan menerima jaminan ekonomi dan badaniah. Didalam dunia modern ini dozoku masih merupakan faktor penting diatara beberapa keluarga Jepang yang menguasai gabungan usaha komersil dan industri
0 comments:
Posting Komentar